Sistim Distribusi Daya listrik adalah bagian dari Sistem Daya Listrik yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Sistem ini memiliki tegangan rendah dan menengah. Topologinya radial serta memiliki saluran 3,2 dan 1 fasa.
Secara umum, komponen utamanya terdiri dari:
1. Gardu Induk (substation) dimana biasanya terdapat:
a. transformator
b. pengatur tegangan
c. shunt capacitor
2. Penjulang (Feeder) yang merupakan konduktor yang menghubungkan gardu induk dengan pelanggan. Pada feeder dimungkinkan juga dipasang transformator, pengatur tegangan atau kapasitor.
3. Beban (load) yang mewakili pengguna listrik. Beban dapat diwakili oleh beberapa model yaitu:
a. beban berdaya konstan
b. beban berarus konstan
c. beban beimpedansi konstan
d. beban campuran.
Selain itu, berdasarkan jumlah fasanya, beban bisa berfase 1, 2 atau 3. Jika berfasa tiga, ia bisa dihubungkan secara delta atau Y. Jika dihubungkan secara Y, ia bisa ditanahkan atau tidak.
4. Pembangkit tersebar (distributed generation) yang merupakan pembangkit listrik berdaya kecil yang dihubungkan ke jaringan distribusi. Pembangkit ini dapat terdiri dari:
a. Pembangkit terbarukan:
i. pembangkit listrik tenaga surya
ii. pembangkit listrik tenaga angin
iii. pembangkit listrik tenaga air mikro
b. Pembangkit mesin pembakaran dalam
5. Alat-alat pengendali berbasis elektronika lainnya seperti:
a. Distribution Static Compensator
b. Unified Power Flow Controller
c. Active shunt filter
Pada mulanya, pembangkit tersebar dan pengendali berbasis elektronika belum banyak dipasang. Namun beberapa dekade terakhir, kedua kelompok tersebut semakin banyak dipasang di seluruh belahan dunia. Kehadiran pembangkit tersebar memberikan potensi manfaat juga kerugian. Sebuah negara berkembang seperti Indonesia memerlukan banyak tenaga ahli dibidang ini. Para pengambil keputusan di pemerintahan dan swasta juga perlu memahami perubahan ini agar dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara.
Begitulah, ringkasan komponen-komponen utama sistem distribusi listrik. Semoga bermanfaat.
Secara umum, komponen utamanya terdiri dari:
1. Gardu Induk (substation) dimana biasanya terdapat:
a. transformator
b. pengatur tegangan
c. shunt capacitor
2. Penjulang (Feeder) yang merupakan konduktor yang menghubungkan gardu induk dengan pelanggan. Pada feeder dimungkinkan juga dipasang transformator, pengatur tegangan atau kapasitor.
3. Beban (load) yang mewakili pengguna listrik. Beban dapat diwakili oleh beberapa model yaitu:
a. beban berdaya konstan
b. beban berarus konstan
c. beban beimpedansi konstan
d. beban campuran.
Selain itu, berdasarkan jumlah fasanya, beban bisa berfase 1, 2 atau 3. Jika berfasa tiga, ia bisa dihubungkan secara delta atau Y. Jika dihubungkan secara Y, ia bisa ditanahkan atau tidak.
4. Pembangkit tersebar (distributed generation) yang merupakan pembangkit listrik berdaya kecil yang dihubungkan ke jaringan distribusi. Pembangkit ini dapat terdiri dari:
a. Pembangkit terbarukan:
i. pembangkit listrik tenaga surya
ii. pembangkit listrik tenaga angin
iii. pembangkit listrik tenaga air mikro
b. Pembangkit mesin pembakaran dalam
5. Alat-alat pengendali berbasis elektronika lainnya seperti:
a. Distribution Static Compensator
b. Unified Power Flow Controller
c. Active shunt filter
Pada mulanya, pembangkit tersebar dan pengendali berbasis elektronika belum banyak dipasang. Namun beberapa dekade terakhir, kedua kelompok tersebut semakin banyak dipasang di seluruh belahan dunia. Kehadiran pembangkit tersebar memberikan potensi manfaat juga kerugian. Sebuah negara berkembang seperti Indonesia memerlukan banyak tenaga ahli dibidang ini. Para pengambil keputusan di pemerintahan dan swasta juga perlu memahami perubahan ini agar dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara.
Begitulah, ringkasan komponen-komponen utama sistem distribusi listrik. Semoga bermanfaat.